Kamis, 29 November 2018

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Pengertian SIG
            Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi yang berkenaan dengan komputer yang membahas meyimpan beberapa informasi-informasi geografis.
Dari berbagai definisi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa di dalam SIG tercermin adanya Pemrosesan data spesial dalam bentuk digital (numeric) yang mendasarkan pada kerja komputer yang mempunyai persyaratan tertentu, disamping data lainya berupa data atribut  dinamisasi proses pemasukan, klasifikasi, analisis hingga keluar hasil informasi geografis yang baru.

Penerapan SIG dengan beberapa Hal yaitu;

·         Penerapan SIG dalam bidang Ekonomi
·         Penerapan SIG dalam bidang Transportasi
·         Penerapan SIG dalam bidang Pariwisata
·         Penerapan SIG dalam bidang PWK


1.    Penerapan SIG dalam bidang Ekonomi
Pemanfaatan SIG
·         Bidang Ekonomi
Untuk menentukan perencanaan pembangunan pasar, Bank, atau fasilitas yang lainnya.
·         Bidang Pendidikan
Untuk menentukan lokasi pembangunan sekolah yang tepat dalam pembelajaran geografi di sekolah.
·         Bidang Geologi
Untuk menentukan lokasi galian tambang dan untuk menganalisis penyabaran limbah industri tambang.
·         Bidang Sumber Daya Alam
Untuk memetakan pola penyebaran SDA dan pemanfaatannya
·         Bidang Trasportasi
Sebagai bahan analisa perencanaan pembangunan fasilitas trasportasi.
·         Bidang Militer
Untuk memetakan wilaya NKRI dan pemetaan rute-rute perjalanan logistik dan peralatan perang.
Manfaat SIG dalam Ekonomi  Pembangunan Nasional
            Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa SIG mempunyai peran penting dalam pembangunan. Pembangunan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembangunan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam setiap tahapnya pembangunan memerlukan data yang handal agar pembangunan yang dilaksanakan sesuai   tujuan dan sasaran yang dikehendaki.
Kesimpulan
·          Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi yang berkenaan dengan komputer yang mambahas, menyimpan beberapa informasi-informasi geografis.
·         Sistem perpetaan dalam bidang ekonomi sangat berguna dalam penelitian pembagian tingkat perekonomian di suatu wilayah.
·         Sistem informasi geografis (SIG) dalam bidang ekonomi adalah untuk menentukan perencanaan pembangunan pasar, Bank, atau fasilitas yang lainnya.
·         Manfaat SIG dalam pembangunan di bidang ekonomi meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Yang dalam tahap pembagunan adalah untuk mengetahui informasi suatu struktur tanah untuk daerah yang akan dibangun.

2.    Penerapan SIG dalam Bidang Transportasi
Peta
            Peta merupakan sebuah gambaran permukaan bumi yang memiliki skala tertentu melalui suatu system proyeksi. Peta berdasarkan isinya dibagi menjadi dua, yaitu peta umum dan peta khusus. Peta merupakan sebuah alat bantu geografis yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis sebuah fenomena baik fenomena fisik maupun fenomena sosial yang terjadi sehingga dapat terrlihat pengklasifikasian dalam suatu permasalahan.
Transportasi
          Transportasi adalah perpindahan yang dilakukan oleh manusia atau barang menuju tempat lain melalui kendaraan yang digerakan oleh manusia atau mesin. Transportasi berfungsi untuk menghubungkan sebuah desa dan kota, yang apabila suatu daerah memiliki sarana prasarana transportasi yang jelek maka daerah tersebut akan sulit untuk mengalami kemajuan.
            Transportasi merupakan sebuah alat yang sangat penting yang kaitannya erat dengan ekonomi, pemasaran, menejemen, undang – undang serta kebijakan pemerintah.
v  Transportasi Jalan/Darat
            Angkutan Jalan adalah kendaraan yang  diperbolehkan untuk menggunakan jalan angkutan jalan ini diantaranya adalah sepeda motor,mobil penumpang,bus,dan mobil barang.


v  Transportasi Laut
            Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan  barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan terbagi menjadi 2, yaitu pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut dan Pelabuhan perikanan digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.
v  Transportasi Udara
          Bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara paling minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
Kesimpulan
            Transportasi merupakan kebutuhan pokok manusia secara keseluruhan, mulai dari aspek sosial, politik, perekonomian agar suatu daerah dapat berkembang.Pemetaan dalam transportasi sangat diperlukan demi terjaganya segala aspek sarana, prasana, serta subjek transportasi. GIS dapat digunakan oleh seorang perencana untuk membantu dalam menata dan menganalisis data dari jaringan jalan, kepadatan, dsb sehingga seorang perencana dapat menentukan tindakan perencanaan yang sesuai.

3.    Penerapan SIG Dalam Bidang Pariwisata
Sistem Informasi Geografis
            Ekadinata, dkk, (2008), Sistem informasi geografis (SIG) adalah sebuah system atau teknologi berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari suatu obyek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau keberadaannya di permukaan bumi.
Pariwisata
            Pariwisata merupakan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, yang dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian (Yoeti, 2008)
SIG Dalam Bidang Pariwisata
          Secara garis besar SIG merupakan program komputer yang sangat bermanfaat dalam bidang pariwisata hal penyajian informasi-informasi secara grafis. SIG dapat menyajikan suatu data dengan jelas serta lengkap. Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survei lapangan. Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam bidang pariwisata yang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG).dengan lebih baik karena terbantu dengan fitur-fitur pengolahan dan penyajian data yang dimiliki oleh aplikasi SIG yang baik

4.    Penerapan SIG dalam Bidang PWK
            Secara garis besar SIG merupakan program komputer yang sangat bermanfaat khususnya dalam dunia perencanaan wilayah dan kota terutama dalam hal penyajian informasi-informasi secara grafis. SIG dapat menyajikan suatu data dengan jelas serta lengkap. Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survei lapangan. Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG).dengan lebih baik karena terbantu dengan fitur-fitur pengolahan dan penyajian data yang dimiliki oleh aplikasi SIG yang baik.
            Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG).
-         Kemampuan Utama SIG



-          Komponen SIG
§  Perangkat Keras (Hardware)
§  Perangkat Lunak (Software)
§  Sumber Daya Manusia (Human Resource)
§ Data



-          Format Data  Spasial
            Vektor, data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis/line, area/polygone (daerah yang di batasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama). Titik/point dan nodes (merupakan titik perpotongan antar dua buah garis).


            Keuntungan data vektor yaitu ketetapan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus, sedangkan kelemahannya yaitu tidak mampu mengakomodasi perubahan gradual.
        Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh, misal: citra satelit. Pada data raster, objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).



            Keuntungan dan kelemahan data raster yaitu keuntunganya sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, curah hujan, vegetasi, dan suhu tanah, sedangkan kelemahannya yaitu kurang akurat untuk menggambarkan objek titik, garis dan polygon, besarnya ukuran file : semakin tinggi resolusi spasialnya, maka semakin besar pula ukuran filenya.

DAFTAR PUSTAKA
Aini, Anisah. Sistem Informasi Geografis Pengertian dan Aplikasinya. STMIK Amikon : Yogyakarta.
Puji, Nunung. 2012. Pengantar Sistem Informasi Geografis. Forda.

TERIMA KASIH 😊


PENGINDERAAN JARAK JAUH


PENGINDERAAN JARAK JAUH

Pengertian
Menurut Lillesand dan Kiefer (2004) dalam Purwadhi et al. (2015), penginderaan jauh atau inderaja adalah ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi dari suatu objek, daerah, atau fenomena (geofisik) melalui analisis data, di mana dalam mendapatkan data ini tidak secara kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.
Prinsip Kerja Inderaja
Penginderaan jauh dimulai pada saat proses perekaman objek yang ada di permukaan bumi. Tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh adalah tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor berupa bunyi, daya magnetik, gaya berat, atau elektromagnetik. Namun, dalam inderaja hanya energi atau tenaga yang berupa elektromagnetik saja yang dapat digunakan.
Tenaga elektromagnetik pada sistem pasif adalah cahaya matahari. Cahaya matahari yang mengenai objek di permukaan bumi kemudian sebagian diserap dan sebagian dipancarkan kembali oleh objek tersebut sehingga sensor dapat menangkap gelombang elektromagnetik yang berasal dari objek-objek yang berada di permukaan bumi.



Sensor yang digunakan untuk menangkap gelombang elektromagnetik dapat dipasang pada satelit ataupun pada pesawat terbang (biasanya menggunakan pesawat drone). Setelah sensor menangkap gelombang elektromagnetik kemudian sensor merubahnya menjadi sinyal-sinyak digital yang akhirnya tersimpan dalam ruang penyimpanan sensor.

Koponen-Komponen Inderaja
  1.  Sumber Tenaga
  2. Sensor dan Wahana
  3. Interaksi Tenaga dan Objek
  4. Atmosfer
  5. Perolehan Data
  6. Pengunaan Data

Tiga Hal Penting dalam Penginderaan Jauh
  1. Sumber energi atau tenaga yang berasal dari matahari
  2. Media perantara yan berupa gelombang elektromagnetik
  3. Sensor yang sensitive untuk  setiap spectrum gelombang elektromagnetik.

Pengertian Sensor dan Jenis-Jenisnya
Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam data gelombang elektromagnetik hasil pantulan dari permukaan bumi. Sensor ini dapat dipasang pada berbagai macam wahana, seperti pesawat udara, satelit, roket, balon stratosfer, atau balon kaptif. Adapun jenis sensor terdapat 2 jenis yaitu;
1.    Sensor aktif           : merupakan sensor yang memiliki sumber tenaga sendiri
2.    Sensor pasif          : merupakan sensor yang memiliki sumber tenaga dari sinar matahari.

Keunggulan dan Kelemahan INDERAJA

Secara sederhana berikut adalah berbagai kelemahan dalam sistem inderaja:
  1. Penginderaan jauh harus dilakukan oleh seseorang yang ahli di bidang ini karena tidak semua orang dapat melakukannya
  2. Peralatan yang digunakan mahal karena wahana yang digunakan dapat berupa pesawat fix wing, drone, atau satelit
  3. Tidak semua citra dapat didapatkan dengan mudah, beberapa citra digital bersifat berbayar dan tidak dipublikasikan untuk umum (biasanya citra digital beresolusi spasial tinggi)
Berikut adalah berbagai keunggulan dari penginderaan jauh:
  1. Dapat menganalisis suatu wilayah yang luas dalam waktu singkat
  2. Menggambarkan kontur dari permukaan bumi secara akurat
  3. Foto udara yang bersifat dua dimensi dapat dilihat secara tiga dimensi dengan menggunakan stereoskop
  4. Beberapa citra digital dapat diunduh secara gratis (misalnya Landsat 8)
  5. Mengukur berbagai dimensi hutan (misalnya diameter tajuk, biomassa, luas tutupan lahan hutan, dll)
  6. Mudahnya menginterpretasikan citra digital dengan menggunakan aplikasi komputer, seperti Erdas Imagine atau Envi
Manfaat Penginderaan Jarak Jauh dalam Perencanaan Wilayah dan Kota

Bidang perencanaan wilayah membutuhkan inderaja untuk mengetahui informasi awal mengenai wilayah yang akan direncanakan. Dalam bidang ini biasanya analisis terhadap tutupan lahan sangat penting untuk menentukan perencanaan apa saja yang cocok untuk suatu wilayah. Citra satelit sangat berperan untuk perencanaan wilayah dan pembangunan. Detail daerah/wilayah akan mudah diamati dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh ini. Biasanya, citra satelit yang sering digunakan daam bidang perencanaan adalah citra satelit resolusi tinggi, seperti WorldView, QuickBird, IKONOS, GeoEye, atau pun Pleiades, kerena dituntut detail objek yang akan dipetakan. Diantara manfaat penggunaan citra satelit untuk perencaan wilayah dan pembangunan adalah sebagai berikut:

1.    Pembuatan peta detail penggunaan lahan
2.    Perencanaan tata ruang, DED dan Lanscape pembangunan
3.    Identifikasi dan inventarisasi kawasan-kawasan kumuh
4.    Perencanaan dan manajemen sarana dan prasarana wilayah
5.    Pemetaan kawasan rawan bencana alam
6.    Pemantauan dan penanggulangan bencana alam
7.    Pemetaan jalur listrik, air, dan lainnya
8.  Berperan dalam bidang properti



Jenis-Jenis Citra Satelit

Berikut adalah contoh-contoh satelit penghasil citra digital:
  1. Satelit Landsat
Landsat 5, diluncurkan pada 1 Maret 1984, sekarang ini masih beroperasi pada orbit polar, membawa sensor TM (Thematic Mapper), yang mempunyai resolusi spasial 30 x 30 m pada band 1, 2, 3, 4, 5 dan 7.  Sensor Thematic Mapper mengamati obyek-obyek di permukaan bumi dalam 7 band spektral, yaitu band 1, 2 dan 3 adalah sinar tampak (visible), band 4, 5 dan 7 adalah infra merah dekat, infra merah menengah, dan band 6 adalah infra merah termal yang mempunyai resolusi spasial 120 x 120 m.  Luas liputan satuan citra adalah 175 x 185 km pada permukaan bumi.
  1. Satelit IKONOS
Citra Satelit Bumi Space Imagingís IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi.  IKONOS memproduksi citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-meter multispektral (red, blue, green dan near-infrared) yang dapat dikombinasikan dengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citra beresolusi tinggi (Space Imaging, 2004)
  1. Satelit SPOT
  2. Satelit Terra Aster
  3. Satelit Quickbird
  4. Satelit Resourcesat-1 (IRS-P6)
  5. Satelit ALOS
  6. Satelit Worldview
  7. Satelit NOAA
  8. Satelit HCMM
  9. Satelit GMS/ Satelit HIMAWARI
  10. Satelit Terra-Aqua MODIS
  11. Satelit JERS-1
  12. Satelit ERS-SAR
  13. Satelit GeoEye
  14. Satelit Pleiades

Sumber : https://foresteract.com/penginderaan-jauh/ diakses pada Tanggal 28 November 2018 Pukul 21.35 WIB

KOREKSI GEOMETRIK


KOREKSI GEOMETRI
·      Pengertian Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik merupakan proses memposisikan citra sehingga cocok dengan koordinat peta dunia yang sesungguhnya. Posisi geografis citra pada saat pengambilan data dapat menimbulkan distorsi karena perubahan posisi dan juga ketinggian sensor. Dalam akuisisi citra satelit, distorsi ini akan bertambah seiring dengan perbedaan waktu pembuatan peta dan akuisisi citra serta kualitas dari peta dasar yang kurang baik. Akibat dari kesalahan geometrik ini, maka posisi piksel dari citra satelit tersebut tidak sesuai dengan posisi yang sebenarnya.
·         Koreksi Geometrik
            Koreksi geometrik dilakukan karena terjadi distorsi geometrik antara citra satelit dengan objeknya. Distorsi geometrik adalah ketidaksempurnaan geometri citra yang terekam pada saat pencitraan, hal ini menyebabkan ukuran, posisi dan bentuk citra menjadi tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Urutan dari proses koreksi geometri adalah :

  1. Melakukan rektifikasi pembetulan atau restorasi (pemulihan) citra agar koordinat citra sesuai dengan koordinat geografi.
  2. Registrasi (mencocokan) posisi citra dengan citra lain atau mentransformasikan system koordinat peta ke citra yang digunakan yang menghasilkan citra multi-spektral atau citra multitemporal.
  3. Registrasi citra ke peta atau transformasi system koordinat ke peta yang menghasilkan citra dengan system proyek tertentu.
            Hubungan geometri antara lokasi piksel (baris,kolom) dengan koordinat peta (x,y) harus dapat diketahui. Hal ini dilakukan dengan mentransformasikan koordinat menggunakan titik-titik kontrol (Ground Control Point/GCP). GCP ini dapat diperoleh dari peta dasar lainnya atau melalui pengukuran di lapangan. Penentuan jumlah dan distribusi GCP akan mempengaruhi akurasi koreksi geometrik. Setelah penentuan GCP, selanjutnya diperiksa kembali dengan titik-titik yang lainnya yang disebut dengan Independent Control Point (ICP).
·      Kesalahan Geometrik
            Kesalahan geometrik berdasarkan sumbernya kesalahan geometric pada cita penginderaan jauh dapat dikelompokkan menjadi dua tipe kesalahan, yaitu kesalahan internal (internal distorsion), dan kesalahan eksternal (external distorsion). Kesalahan geometrik menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kesalahan sistematik dan kesalahan random. Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang dapat diperkirakan sebelumnya, dan besar kesalahannya pada umumnya konstan, oleh karena itu dapat dibuat perangkat lunak koreksi geometrik secara sitematik. Kesalahan geometri yang bersifat random (acak) tidak dapat diperkirakan terjadinya, maka koreksinya harus ada data referensi tambahan yang diketahui. Koreksi geometrik yang biasa dilakukan adalah koreksi geometrik sistemik dan koreksi geometrik presisi.
     Kesalahan geometrik internal disebabkan oleh konfigurasi sensornya, akibat pembelokan arah penyinaran menyebabkan distorsi panoramic (look angle), yang terjadi saat cermin scan melakukan penyiaman (scanning). Besarnya sudut pengamatan (field of view) satelit pada proses penyiaman akan mengakibatkan perubahan luas cakupan objek. Distorsi panoramic sangat besar pengaruhnya pada sensor satelit resolusi rendah seperti rendah NOAA-AVHRR dan MODIS, namun citra resolusi tinggi seperti Landsat, SPOT, IKONOS, Quickbird, dan ALOS bebas dari distorsi panoramic, karena orbitnya yang tinggi dengan medan pandang kecil hampir tidak terjadi pergeseran letak oleh relief pada data satelit tersebut. Distorsi yang disebabkan perubahan atau pembelokan arah penyiaman bersifat sistematik, dapat dikoreksi secara sistematik. Kesalahan geometric menyebabkan perubahan bentuk citra.
·         Kesalahan internal yang disebabkan oleh konfigurasi sensor yaitu :
1.    Pembelokan arah penyinaran
2.    Abrasi sub-sistem optic
3.    Scanning sistem tidak linier
·         Kesalahan Exsternal, yaitu:
1.    Perubahan ketinggian wahana dan satelit
2.    Perubahan posisi wahana terhadap objek
3.    Rotasi bumi
4.  Kelengkungan bumi


·      Rektifikasi
                Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang baru dari nilai piksel citra aslinya.

·      Georeferensi
            Georeferensi merupakan cara untuk memperoleh posisi koordinat yang tepat di perukaan bumi dari data raster dengan mengisi secara manual koordinat-koordinat yang terdapat pada peta yang di Georeferensi. Data raster sendiri dapat diperoleh dari foto udara, citra satelit dan peta hasil scanning. Proses Georeferensi sendiri biasanya dilakukan dari data raster yaitu peta hasil scanning.
            Registrasi citra-ke-citra melibatkan proses georeferensi apabila citra acuannya sudah digeoreferensi. Oleh karena itu, georeferensi semata-mata merubah sistem koordinat peta dalam file citra, sedangkan grid dalam citra tidak berubah. Koreksi geometrik mutlak dilakukan apabila posisi citra akan disesuaikan atau ditumpangsusunkan dengan peta-peta atau citra lainnya yang mempunyai sistem proyeksi peta. Ada beberapa alasan atau pertimbangan, kenapa perlu melakukan rektifikasi, diantaranya adalah untuk:

  1.  Membandingkan 2 citra atau lebih untuk lokasi tertentu
  2. Membangun SIG dan melakukan pemodelan spasial
  3. Meletakkan lokasi-lokasi pengambilan “training area” sebelum melakukan klasifikasi
  4. Membuat peta dengan skala yang teliti
  5. Melakukan overlay (tumpang susun) citra dengan data-data spasial lainnya
  6. Membandingkan citra dengan data spasial lainnya yang mempunyai skala yang berbeda
  7. Membuat mozaik citra
  8. Melakukan analisis yang memerlukan lokasi geografis dengan presisi yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Yudi Wiseno. Pengolahan citra digital. Bandung. Dosen PWK UNISBA
Danoedoro Projo. 1996. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Petunjuk Praktikum Pemrosesan Citra Digital. 2009. Prodi Karotgrafi dan Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM.
Sukojo BM, Kustarti H. 2002. Perbaikan geometri trase jaringan jalan dengan menggunakan tekonologi pengindraan jauh dan sistem informasi geografis.