KOREKSI GEOMETRI
·
Pengertian
Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik merupakan proses memposisikan citra
sehingga cocok dengan koordinat peta dunia yang sesungguhnya. Posisi geografis
citra pada saat pengambilan data dapat menimbulkan distorsi karena perubahan
posisi dan juga ketinggian sensor. Dalam akuisisi citra satelit, distorsi ini
akan bertambah seiring dengan perbedaan waktu pembuatan peta dan akuisisi citra
serta kualitas dari peta dasar yang kurang baik. Akibat dari kesalahan
geometrik ini, maka posisi piksel dari citra satelit tersebut tidak sesuai
dengan posisi yang sebenarnya.
·
Koreksi
Geometrik
Koreksi geometrik dilakukan karena
terjadi distorsi geometrik antara citra satelit dengan objeknya. Distorsi geometrik
adalah ketidaksempurnaan geometri citra yang terekam pada saat pencitraan, hal
ini menyebabkan ukuran, posisi dan bentuk citra menjadi tidak sesuai dengan
kondisi sebenarnya. Urutan dari proses koreksi geometri adalah :
- Melakukan rektifikasi pembetulan atau restorasi (pemulihan) citra agar koordinat citra sesuai dengan koordinat geografi.
- Registrasi (mencocokan) posisi citra dengan citra lain atau mentransformasikan system koordinat peta ke citra yang digunakan yang menghasilkan citra multi-spektral atau citra multitemporal.
- Registrasi citra ke peta atau transformasi system koordinat ke peta yang menghasilkan citra dengan system proyek tertentu.
Hubungan geometri antara lokasi piksel
(baris,kolom) dengan koordinat peta (x,y) harus dapat diketahui. Hal ini
dilakukan dengan mentransformasikan koordinat menggunakan titik-titik kontrol (Ground Control Point/GCP). GCP ini dapat
diperoleh dari peta dasar lainnya atau melalui pengukuran di lapangan. Penentuan
jumlah dan distribusi GCP akan mempengaruhi akurasi koreksi geometrik. Setelah penentuan
GCP, selanjutnya diperiksa kembali dengan titik-titik yang lainnya yang disebut
dengan Independent Control Point (ICP).
·
Kesalahan Geometrik
Kesalahan geometrik internal disebabkan oleh
konfigurasi sensornya, akibat pembelokan arah penyinaran menyebabkan distorsi
panoramic (look angle), yang terjadi
saat cermin scan melakukan penyiaman
(scanning). Besarnya sudut
pengamatan (field of view) satelit pada
proses penyiaman akan mengakibatkan perubahan luas cakupan objek. Distorsi
panoramic sangat besar pengaruhnya pada sensor satelit resolusi rendah seperti
rendah NOAA-AVHRR dan MODIS, namun citra resolusi tinggi seperti Landsat, SPOT,
IKONOS, Quickbird, dan ALOS bebas dari distorsi panoramic, karena orbitnya yang
tinggi dengan medan pandang kecil hampir tidak terjadi pergeseran letak oleh
relief pada data satelit tersebut. Distorsi yang disebabkan perubahan atau
pembelokan arah penyiaman bersifat sistematik, dapat dikoreksi secara
sistematik. Kesalahan geometric menyebabkan perubahan bentuk citra.
·
Kesalahan
internal yang disebabkan oleh konfigurasi sensor yaitu :
1.
Pembelokan
arah penyinaran
2.
Abrasi
sub-sistem optic
3.
Scanning
sistem tidak linier
·
Kesalahan
Exsternal, yaitu:
1.
Perubahan
ketinggian wahana dan satelit
2.
Perubahan
posisi wahana terhadap objek
3.
Rotasi
bumi
4. Kelengkungan bumi
·
Rektifikasi
Rektifikasi adalah suatu proses
melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu
transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama
dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk
mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu
proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid
yang baru dari nilai piksel citra aslinya.
·
Georeferensi
Georeferensi merupakan cara untuk memperoleh
posisi koordinat yang tepat di perukaan bumi dari data raster dengan
mengisi secara manual koordinat-koordinat yang terdapat pada peta yang di
Georeferensi. Data raster sendiri dapat diperoleh dari foto udara, citra
satelit dan peta hasil scanning. Proses Georeferensi sendiri biasanya dilakukan
dari data raster yaitu peta hasil scanning.
Registrasi
citra-ke-citra melibatkan proses georeferensi apabila citra acuannya sudah
digeoreferensi. Oleh karena itu, georeferensi semata-mata merubah sistem koordinat
peta dalam file citra, sedangkan grid dalam citra tidak berubah. Koreksi
geometrik mutlak dilakukan apabila posisi citra akan disesuaikan atau
ditumpangsusunkan dengan peta-peta atau citra lainnya yang mempunyai sistem
proyeksi peta. Ada beberapa alasan atau pertimbangan, kenapa perlu melakukan
rektifikasi, diantaranya adalah untuk:
- Membandingkan 2 citra atau lebih untuk lokasi tertentu
- Membangun SIG dan melakukan pemodelan spasial
- Meletakkan lokasi-lokasi pengambilan “training area” sebelum melakukan klasifikasi
- Membuat peta dengan skala yang teliti
- Melakukan overlay (tumpang susun) citra dengan data-data spasial lainnya
- Membandingkan citra dengan data spasial lainnya yang mempunyai skala yang berbeda
- Membuat mozaik citra
- Melakukan analisis yang memerlukan lokasi geografis dengan presisi yang tepat
DAFTAR
PUSTAKA
Yudi Wiseno. Pengolahan citra
digital. Bandung. Dosen PWK UNISBA
Danoedoro Projo.
1996. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta. Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada.
Petunjuk Praktikum Pemrosesan
Citra Digital. 2009. Prodi Karotgrafi dan Penginderaan Jauh Fakultas Geografi
UGM.
Sukojo BM, Kustarti H.
2002. Perbaikan geometri trase jaringan jalan dengan menggunakan tekonologi pengindraan
jauh dan sistem informasi geografis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar