PENILAIAN
BAHAYA KERUSAKAN BANGUNAN YANG DISEBABKAN OLEH GEMPA BUMI
INTEGRASI
FNN DAN GIS
Pendahuluan
•
Indonesia adalah salah satu negara dengan intensitas
gempa bumi tinggi yang merupakan karakteristik utama pulau tektonik yang berada
di anatara tiga lempeng utama yaitu lempeng Eurasia di utara, lempeng
indo-Australia lempeng Selatan dan pasifik di timur laut.
•
Pada kejadian gempa di kota Banda Aceh selain
menyebabkan meninggalnya para korban, adanya 140.000 unit bangunan mengalami
kerusakan total. Oleh karena itu untuk mengurangi korban diperlukan metode
penilaian yang mencakup penilaian kerusakan pada bangunan dan penilaian
kerusakan ekonomi secara langsung.
•
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangan
pendekatan terintegrasi yang mengimplementasikan algoritma fuzzy-khonen
clustering network (FKCN) dari model FNN dengan GIS untuk menilai bahaya
kerusakan bangunan yang disebabkan oleh gempa bumi dan untuk mengevaluasi dampak
pada kerugian ekonomi.
Pengenalan
Bahaya (Hazard)
•
Dilihat dari potensi bencana yang ada, Indonesia
merupakan negara dengan potensi bahaya (hazard potency) yang sangat tinggi dan
beragam baik berupa bencana alam seperti gempat bumi,tsunami,gunung meletus,dan
lainnya. Berikut ancaman bahaya yang terdapat di wilayah/ daerah yang diperoleh
dari data kejadian bencana didaerah yang bersangkutan.
•
Gempa bumi à
bencana yang dapat timbul oleh gempa bumi adalah kerusakan atau kehancuran
bangunan dan konstruksi prasarana fisik, serta bencana sekunder yaitu kebakaran
dan korban akibat timbulnya kepanikan.
Metodelogi
Penelitian ini
menggunakan dua jenis data yaitu data yaitu percepatan tanah puncak (PGA),
litologi, dan zona topografi dan bangunan data inventaris di Banda Aceh. Metode
penelitian mengandung empat langkah yaitu pengembangan bangunan zona bahaya
kerusakan, pengembangan inventaris bangunan, penilaian bahaya kerusakan
bangunan dan penilaian dampak pada kerugian ekonomi yang disebabkan oleh
kerusakan bangunan.
Zona bahaya kerusakan
bangunan akibat gempa dikembangkan menggunakan fuzzy kohonen clustering
jaringan (FKCN) sebagai algoritma FNN untuk pengelompokan data dan algoritma
kriging untuk interpolasi data dan mengatur zona. Data bangunan diperoleh dari
dewan perencanaan dan pembangunan daerah BAPPEDA di Kota Banda Aceh, data tahun
2008 yang diperbarui dengan citra satelit pada tahun 2010
Hasil
Analsis
•
Membangun
basis data bahaya kerusakan
Pengembangan basis data spasial
menggunakan metode umum dilakukan dengan menggunakan aplikasi SIG sebagai
diimplementasikan dalam penelitian ini. Basis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
shapefile (shp) poligon 37.363 unit gedung dengan atribut dasar. Kelas kelas
bahaya kerusakan bangunan diperoleh dengan integrasi bangunan inventarisasi dan
zona bahaya kerusakan bangunan. Atribut fungsi bangunan dikumpulkan oleh
menggabungkan kode fitur dengan yang tersisa yang masih tersedia di metadata.
Bangunan individual area pada atribut dasar dikonversi dari luas unit dalam
hektar (ha) menjadi meter kuadrat (m2) untuk memfasilitasi analisis dampak
ekonomi dari kerusakan bangunan.
BERIKUT Gambar bangunan database bahaya kerusakan pada perangkat
lunak SIG. unit bangunan yang ditunjukkan tersegmentasi pada zona bahaya
kerusakan bangunan rendah (merah) dengan atribut terkait dalam database.
Bangunan
kategori fungsi disederhanakan dari 17 fungsi menjadi 9 fungsi dengan
pengelompokan berdasarkan kesamaan fungsi bangunan. Analisis menunjukkan bahwa
lebih dari 97 persen dari keseluruhan fungsi gedung atau termasuk 36.312 unit
bangunan di tingkat kerusakan bangunan rendah yang disebabkan oleh gempa bumi
dan kurang dari 3 persen atau termasuk 1.051 unit zona bahaya kerusakan
bangunan sedang hingga tinggi.
Dengan
menggunakan data bahaya zonasi dan inventarisasi bangunan dengan analisis spasial tipe intersek seperti yang
dijelaskan dalam metodologi. Kategorikan fungsi menjadi 9 fungsi dengan
pengelompokan berdasarkan kesamaan
fungsi bangunan. Analisis menunjukkan bahwa lebih dari 97 persen dari
seluruh fungsi bangunan atau termasuk 36.312
unit bangunan di bawah bahaya kerusakan bangunan rendah yang disebabkan oleh
gempa bumi. Rumah hunian dan bangunan
komersial, fasilitas pendidikan dan fasilitas religis adalah
bangunan-bangunan yang sebagian besar
berada di zona bahaya kerusakan gedung sedang hingga tinggi dengan kerusakan
menengah hingga tinggi yaitu 1.039 unit (3 persen) dan 4 unit (0,01 persen).
Penilaian Dampak Ekonomi yang di Sebabkan oleh Gempa Bumi
Penilaian efek ekonomi yang disebabkan
oleh kerusakan bangunan adalah efek langsung dari kerusakan bangunan bahaya
yang disebabkan oleh gempa bumi. Langkah awal adalah menghitung luas
masing-masing unit per bangunan berfungsi pada setiap zona bahaya dan
menghitung efek ekonomi menggunakan rumus ESLM seperti yang digunakan oleh Yang
et al, 2006. Analisis menunjukkan bahwa kawasan perumahan dan bangunan
komersial adalah unit bangunan dengan wilayah terbesar di zona bahaya kerusakan
tinggi serta di zona bahaya kerusakan sedang dan rendah dengan total 6,271,582
mor 94,5 persen dari seluruh unit bangunan berada di Kota Banda Aceh
Kesimpulan
Metode pengintegrasian FINN dan GIS dapat diimplementasikan untuk menilai kerusakan bangunan yang
disebabkan oleh gempa bumi dan menghitung efek kerugian ekonomis akibat
kerusakan bangunan secara langsung. Hasil analisis menunjukkan bahwa lebih dari
97 persen fungsi bangunan yang ada di Banda Aceh berada di daerah bahaya
kerusakan bangunan rendah ketika gempa terjadi dengan bangunan komersial perumahan
dan fasilitas keagamaan / pendidikan adalah bangunan yang sebagian besar berada
di area bahaya kerusakan gedung tinggi yaitu 3 hingga 0,01 persen. Kerugian
ekonomis langsung akibat kerusakan bangunan akibat gempa di Kota Banda Aceh
Indonesia karena lokasi penelitian diperkirakan sekitar 1.518.831.150.000 dalam
rupiah Indonesia (USD 168,759,016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar